Pilih Laman

sumber : https://blog.rumahweb.com/tips-membangun-startup-menjadi-unicorn/

Tips Membangun Startup Hingga Menjadi Unicorn

Beberapa minggu yang lalu, sempat ramai istilah unicorn. Sebenarnya apa sih unicorn, apakah Anda sudah mengetahuinya ? Apabila belum, maka ini adalah artikel yang tepat untuk Anda. Rumahweb akan membahas tentang apa itu Unicorn dan juga tips bagaimana membangun Startup supaya bisa menjadi Unicorn.

Unicorn adalah perusahaan startup yang memiliki valuasi diatas USD 1M. Beberapa perusahaan yang ada di Indonesia yang sudah berkembang hingga menjadi Unicorn contohnya Tokopedia, Go-Jek, Traveloka dan Bukalapak. Anda sudah pernah mendengarnya bukan? Beberapa perusahaan tersebut adalah contoh sedikit dari banyaknya kisah sukses Startup di Indonesia. Ketika mendengar cerita sukses seperti itu, pasti banyak dari Anda yang ingin bergegas untuk membangun Startup hingga sukses.

5 Tips membangun Startup menjadi Unicorn

Membangun Startup hingga menjadi Unicorn tidaklah mudah. Namun Hasnul Arifin dan Tri Admojo dalam bukunya ‘Mendirikan Startup yang diburu Investor & Big Fund’, menuliskan lima tips jitu untuk meningkatkan peluang Startup untuk bisa berkembang hingga menjadi Unicorn.

1. Tinjau Kembali Masalah

Tetapkan tujuan dan mulailah menjalankan Startup Anda. Setelah berjalan, lakukan evaluasi, apakah sudah sesuai tujuan, atau adakah masalah yang menghambatnya. Lakukan brainstorming dengan mencari banyak ide. Setelah itu cari dua ide terbaik yang dipercaya mampu melejitkan startup.

2. Belajar Menebak Pasar dengan Cepat

Keinginan dan yang diinginkan pasar bergerak begitu dinamis dan cepat. Ketika membangun Startup, Anda harus berani menebak keinginan dan perubahan konsumen dengan melakukan beberapa pengujian. Sebagai contoh, Anda bisa membagi pangsa pasar menjadi 2 Grup. Didalam setiap Grup memiliki 10 hingga 20 konsumen yang potensial. Selanjutnya buat ide yang terbaik dan menarik pada 2 Grup tersebut.

Tahap berikutnya, Anda bisa mengajukan pertanyaan pada mereka, seperti Apakah mereka akan membeli produk? Berapa banyak uang rata-rata yang akan mereka gunakan untuk belanja? Seberapa sering mereka akan berbelanja? Ulangi proses ini hingga menemukan produk mana yang mendapat respon positif.

3. Membangun dan Menguji Prototipe

Supaya orang mau berbelanja produk Anda, maka selain produk dituntut harus menarik, produk tersebut juga harus bermanfaat dan benar-benar menjadi kebutuhan. Untuk itu pengujian prototipe harus dilakukan secara terus menerus hingga mendapatkan feedback yang positif.

Bila aplikasi yang dibuat berbasis website, Anda harus memperhatikan juga hal-hal dalam membangun website yang benar dan menarik.

 

4. Jual ke Pasar Lebih Awal

Bila sampai ditahap ini, ini artinya produk Anda memang benar-benar dibutuhkan bahkan dicari oleh pasar. Untuk menaikkan keuntungan maka produk haruslah sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Apabila Anda akan menjual secara langsung, Anda bisa menggunakan iklan yang efektif seperti promosi melalui ads di media sosial facebook, instagram, twitter dan lainnya. Google Adsense juga menjadi pilihan paling menarik saat ini. Bila Anda ingin menjual ke Perusahaan besar, maka perlu disiapkan marketing yang berpengalaman.

5. Go Global

Supaya mencapai target penjualan atau lebih berkembang lagi, Anda perlu tampil di pasar Global. Lakukan riset sehingga dapat diketahui bahwa produk Anda memiliki pangsa pasar yang luas. Sebagai contoh, banyak perusahaan yang ada di Eropa berpindah ke Amerika untuk mendapatkan akses pasar yang lebih besar. Selain itu, Anda bisa juga mencari mitra yang tepat untuk mencapai tujuan.